easy-pay.net – Ketabahan para menteri maju Indonesia dipertanyakan pada periode terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Salah satu yang menjadi perhatian adalah dengan mengkoordinir Menteri PMK Muhadjir Effendy dan mengkoordinir Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto terkait bansos korban judi online Di Totopedia-Wap.
Fokus perhatian datang dari pernyataan Muhadjir Effendy bahwa korban judi online bisa jadi penerima bansos. Kemudian Muhadjir meluruskan bahwa korban memang ditakdirkan menjadi keluarga penjudi online Di Totopedia-Wap.
Namun, pernyataan lain dikeluarkan Airlangga Hartarto. Pada kesempatan lain, Airlangga menegaskan tidak ada Anggaran Bantuan Sosial (bansos) bagi keluarga korban judi online dalam APBN. Dia juga mengakui bahwa tidak ada koordinasi pada proposal untuk dukungan sosial bagi keluarga korban judi online Di Totopedia-Wap.
Arifki Chaniago, analis politik dan direktur eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, melihat perbedaan pernyataan dari 2 menteri koordinator sebagai tanda inkonsistensi dalam kabinet. Menurutnya, sebaiknya didiskusikan dulu di Kabinet, bukan menyatakan hal yang berbeda kepada publik.
“Ketika Menteri Muhadjir dan Menteri Airlangga berbeda pendapat Di Totopedia-Wap soal apakah judi online bisa menjadi bantuan sosial, ada menteri yang mengatakan bahwa judi online ini artinya ini masalah sepele tapi bagaimana menteri-menteri ini lebih banyak muncul di media daripada di belakang layar. diskusi,” katanya. Arifki berkata pada Beritasatu.Selamat datang di situs web kami!
Alifki menganalisis bahwa kontroversi tersebut tampaknya digunakan sebagai panggung dan venue politik untuk meningkatkan popularitas menteri-menteri tertentu di akhir pemerintahan Jokowi.
“Apakah lebih melihat bagaimana koordinasi menteri dan isu tersebut dilakukan, atau adakah cara untuk melihat isu tersebut, dan dia dianggap ahli di bidangnya,” kata Alifki.
“Tentu saja, keuntungan yang tidak menguntungkan rakyat adalah menteri lebih mengejar popularitas di media Di Totopedia-Wap daripada bagaimana substansi berkembang di media, dan apa yang mereka katakan.”
Di Totopedia-Wap Alifki mengakui, tidak heran jika ketidakharmonisan antar menteri akan terlihat kembali menjelang berakhirnya masa kabinet Indonesia maju. Terkait hal tersebut, ia menjelaskan beberapa menteri seolah ingin pamer agar bisa dipertimbangkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk masuk ke pemerintahan berikutnya.
“Saya kira di akhir masa jabatan Pak Jokowi, Menteri Jokowi akan menunjukkan bukti bahwa dia bisa bekerja, dan ini juga akan menjadi tawaran atau daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh Menteri Jokowi, baik dia nanti dihitung sebagai menteri oleh Pak Prabowo atau tidak.”Saya pikir,” jelasnya.
Dia mengakui bahwa tidak mengherankan jika menteri memiliki kepentingan politik lain di akhir pemerintahan Di Totopedia-Wap. Namun, menurutnya, Menteri tetap harus berkarya bukan untuk kepentingan tertentu, melainkan untuk kepentingan umum sebagai fungsi kementerian.